Kamis, 26 November 2009

Wakil Ketua DPRD Lembata "Dikeroyok" Pedagang

* Pedagang Demo di Kantor Dewan
Rabu, 25 November 2009 - Oleh Maxi gantung
Lewoleba, Florespos.com - Wakil Ketua DPRD Lembata, Hyasintus Tibang Burin dikerokyok ibu-ibu pedagang ikan dan sayur di depan gedung DPRD Lembata. Sopirnya segera menyelamatkannya.
Seperti disaksisikan Flores Pos, ketika polisi pamong praja melakukan penggusuran para pedagang di pasar Berdikari Kelurahan Lewoleba, Selasa (24/11), para pedagang melakukan demo di Gedung DPRD Lembata. Sekitar pukul 7.45, tak satupun pimpinan atau anggota dewan hadir.
Selang beberapa menit kemudian, mobil Wakil Ketua DPRD, EB 7 F muncul di depan gedung DPRD. Karena massa banyak, mobil berhenti sekitar lima meter dari massa. Sopir turun dan membuka pintu mobil untuk wakil ketua, tiba-tiba ibu-ibu menyerbu mobil tersebut. Ibu-ibu membuka pintu dan minta wakil ketua turun.
Ibu-ibu yang lain mulai memukul mobil wakil ketua. Seorang ibu mengambil batu untuk melempar mobil wakil ketua DPRD, namun cepat diantisipasi oleh polisi. Melihat situasi dan para pedagang “menyerbu mobil wakil ketua” sopir cepat-cepat membawa lari wakil ktua dan kembali ke gedung Dewan. Namun dia masuk lewat pintu samping gedung Dewan.
Situasi terus memanas. Para pedagang mengambil ikan, sayur dan pisang jual di gedung DPRD. Tidak lama berselang satu per satu anggota dewan muncul. Pedagang menyalami mereka. Namun ada pula yang menyoraki anggota dewan.
Kurang lebih dua jam menunggu, Hyasintus Burin bersama anggota dewan hadir dan menemui para pedagang di depan gedung DPRD.
Burin minta maaf kepada para pedagang atas keterlambatan anggota dewan menemui mereka. Dia mengatakan, dirinya tidak turun dari mobil karena ada reaksi para pedagang yang kurang pas. Dia takut kepalanya kena pukul atau terkena lemparan batu.
“Saya takut botak (kepala botak) ini dihantam,” katanya.
Dia mengklarifikasi surat penundaan yang dikirim ke Aldiras. Penundaan dialog dilakukan karena jadwal sidang DPRD begitu padat.


Desak DPRD
Para demonstran mendesak DPRD segera memberhentikan Bupati Lembata Andreas Duli Manuk dari jabatannya. Alex Murin dalam orasinyan mengatakan, jika masyarakat Lembata mau sejahtera, damai, hanya ada satu cara yakni memberhentikan bupati Lembata dari jabatannya. Karena selama kepemimpinannya, bupati gagal membangun Lembata. Kebijakan yang dibuatnya justru mengorbankan rakyat kecil.
Alex Murin mengatakan, pasar dadakan ini digusur karena para pedagang di pasar dadakan ikut demo ke kantor Kejaksaan Negeri Lewoleba beberapa waktu lalu terkait dengan kasus pembunuhan berencana almarhum Yoakim Langoday.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar