Senin, 09 November 2009

Penjual di Pasar Dadakan di Lewoleba Dideadline

Senin, 9 November 2009 | 08:27 WITA
LEWOLEBA, POS-KUPANG.COM -- Ratusan penjual ikan, sayur, buah- buahan dan kebutuhan pokok yang biasa berjualan di pasar dadakan di Lewoleba dan sekitarnya, dideadline (diberi batas waktu) paling lambat hari Rabu (11/11/2009) segera pidah ke Pasar Pada atau Pasar Lamahora. Jika tidak aparat pemerintah akan melakukan upaya paksa memindahkan mereka.
Demikian ditegaskan Kepala Bagian Humas Setda Lembata, Said Kopong kepada Pos Kupang, Jumat (6/11/2009). Said mengatakan, apa bila dalam tempo tiga hari ke depan (9-11/11/2009), para pedagang belum juga berhenti berjualan di pasar dadakan, maka pemerintah akan mengambil langkah penertiban. Langkah penertiban para pedagang itu, katanya, sudah dibahas matang pada pertemuan hari Rabu  (4/11/2009).
Pada pertemuan hari Rabu itu sudah disepakati beberapa hal. Tahap pertama penertiban dilakukan secara persuasif dengan menyarankan para penjual memindahkan sendiri barang-barangnya ke pasar. Dan setelah itu, akan dilakukan upaya paksa.
"Upaya paksa merupakan pilihan terakhir yang akan dilakukan pemerintah melalui Satpol PP," tegas Said.
Kepala Badan Pengelola Pasar Pada dan Pasar Lamahora, Rofinus Laba Lazar mengatakan, masalah pasar cukup kompleks  sehingga membutuhkan keterlibatan berbagai pihak terkait terkait untuk memecahkannya. Rofinus mengatakan, pedagang enggan berjualan di dalam pasar karena sejumlah fasilitas belum tersedia dan memadai, seperti tempat jualan, listrik, air, transportasi, keamanan dan kenyamanan yang belum memadai.
Pantauan Pos Kupang, munculnya pasar dadakan di beberapa tempat di Lewoleba itu bermula dari seseorang penjual membangun tenda darurat dari terpal dan bale-bale di halaman rumah penduduk, bahu jalan atau lahan kosong milik warga lainnya. Mereka menjual sayur mayur, bawang merah, tomat dan lombok. Tenda darurat yang semula hanya satu, makin hari bertambah sampai belasan hingga memenuhi semua lahan kosong di tempat tersebut.
Misalnya di sebelah utara Toko Bumi Raya, Lingkungan Berdikari, Kelurahan Lewoleba yang  semula hanya ditempati seorang penjual sayur, kini sudah ada ratusan penjual yang berdagang di sana. Transaksi jual beli di pasar dadakan ini lebih ramai dibandingkan di Pasar Pada dan Lamahora.
Menjelang sore sampai malam, penjual sayur dan ikan dari Pasar Pada atau penjual keliling menjajakan jualnya di bahu jalan sepanjang 60 meter di setelah barat dan selatan eks pasar inpres. Konsentrasi penjual di dua lokasi ini sering mengganggu lalu lintas kendaraan karena jalan raya menjadi sempit.
Pasar dadakan lainnya muncul di sebelah  timur gudang KUD Lamahora, Kelurahan Selandoro. Dalam dua bulan terakhir telah ada tiga tenda darurat dan bale-bale penjual sayur dan ikan segar. (ius)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar